Generasi Ikigai : Penerapan Passion Bisnis Nugraha Abdillah (NuNu)
Dewasa ini, banyak metode yang diciptakan sebagai cara efektif untuk meningkatkan etos kerja dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak diantara metode-metode yang digunakan merupakan pengembangan dari metode lama yang di remaster untuk menambah tingkat keberhasilan saat diterapkan. Tujuan utama dibutuhkannya metode-metode itu adalah untuk menciptakan sugesti kebahagiaan saat mengerjakan sesuatu tanpa adanya paksaan, atau kebahagiaan yang tercipta dalam bekerja sebagai alasan mengapa harus bangun tidur di pagi hari.
Masyarakat dijepang mengenal sebuah konsep bernama “Ikigai”. Secara
literal ikigai memiliki makna “The Reason for Being” atau dengan kata lain “Alasan
Untuk Tetap Hidup Bahagia”
Narasumber penulis kali ini adalah Seorang Sarjana
Pendidikan, Nugraha Abdillah, S.Pd. Pria kelahiran Banjar Patroman Jawa Barat
ini adalah seorang karyawan di perusahaan ekspedisi ternama di Indonesia.
Ia memiliki passion tersendiri pada bisnis keluarganya yang
sampai saat ini juga masih berjalan. Sebelum dan setelah lulus kuliah, ia juga
pernah menjalankan berbagai bisnis mikro di lingkungan kampus.
Di lingkungan kampus, ia bercerita bahwa ada beberapa bisnis
yang pernah digelutinya, diantaranya bisnis jasa printing. Jasa priting
merupakan jasa populer dan sangat banyak sekali startup yang memulai usaha
dengan jasa ini terutama dilingkungan kampus. Saat itu ia yang bermodalkan
printer dengan spesifikasi minim mencoba
menawarkan jasa ini kepada teman-teman dekatnya. Bisnis pun mulai berjalan
dengan jumlah orderan yang masih minim. Tak lama kemudian, terjadi kerusakan
pada printer dan biaya maintenance lebih besar dari pendapatan jasa. Namun ia
tak menyerah begitu saja, ia terus menawarkan jasa tanpa takut dengan risiko
kerusakan lagi. Setelah 3 bulan berjalan, nampaknya pengeluaran masih
lebih besar dari pemasukan jasa printing, sebab munculnya beberapa pesaing dengan
penawaran jasa yang lebih murah dan gratis ongkir. Ia kembali mereset strategi
berdagang, dengan free ongkir plus free jasa edit dokumen, beberapa minggu
setelahnya nampaknya terjadi kenaikan pendapatan sebab saat itu para mahasiswa
sedang menyelesaikan skripsi dan tentunya menjadi peluang besar mendapatkan
pelanggan baru.
Suatu hari, ia telah menyelesaikan studinya dan hanya tinggal
menunggu wisuda, keluarga pun memintanya untuk segera pindah dari tempat kos nya
dan tinggal dirumah. Di rumah, bisnis printer tidaklah sepopuler di kampus,
jadi ia lebih fokus ke bisnis keluarga.
Hari-hari ia pergunakan waktu untuk membantu menjaga kiosnya.
Namun karena pada saat itu awal-awal pandemi covid-19, kios-pun kurang
pengunjung karena adanya PSBB. Keadaan seperti ini terjadi sangat lama entah
berpa pekan, namun ia tidaklah menyerah, ia mulai mencoba marketing online dan
nampaknya berhasil, berhari-hari orderan online mulai membanjiri handphone nya
bahkan hingga ke luar kota.
Dari cerita singkat tersebut, bisa kita telaah penerapan ikigai
sebagai konsep kesehariannya :
Nunu menyadari bahwa ia cukup mahir dalam berbisnis dan
negosiasi, sehingga ia tahu langkah-langkah strategi yang harus dilakukan saat
keadaan tiba-tiba berubah tanpa terduga. Ia tahu apa yang ia sukai, sehingga ia
tahu bahwa seburuk apapun keadaan yang terjadi, ia tidak akan bosan dengan
usaha-usaha yang dilakukan untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Ia tahu apa
yang dicari oleh orang-orang di lingkungan sekitarnya, dengan begitu ia tidak
akan salah memulai jenis usahanya. Ia tahu kenapa orang-orang harus
menggunakan/membeli jasanya, karena ia menyadari bahwa kualitas dari jasa atau
barang dagang yang ia berikan kepada pelanggan memiliki kualitas yang layak
dipertimbangkan.
Konsep ini bagi setiap orang tentunya bisa berbeda unsurnya,
namun core dari kosep ini adalah kecintaan terhadap sesuatu (passion) bisa
membuat segala sesuatu menjadi lebih ringan dan menjadi lebih berarti untuk
terus diperjuangkan.
Komentar
Posting Komentar